Pengertian dan Langkah-langkah Metode Scramble beserta Kelebihan dan Kekurangan

         Metode Scramble

1.        Pengertian metode scramble

Menurut Aris Shoimin (2014:166), Scramble merupakan model  pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk, yakni:

a)             Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna, misalnya: kekmah = mekkah

b)             Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat dan benar. Contohnya:

Merupakan-pertama-abu-khalifah-bhakar-as = Abu Bhakar as merupakan khalifah pertama

c)             Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis dan bermakna.

Melalui pembelajaran scramble siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata, kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya. Metode scramble merupakan metode yang berbentuk permainan acak kata, kalimat atau wacana. Pembelajaran kooperatif metode scramble adalah sebuah metode yang menggunakan penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok. Dalam metode pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok dapat berpikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal.

Menurut jurnal (2013:2) oleh Suyatno dalam Lis listiani Iryanti dkk menyatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif scramble adalah suatu metode belajar yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Sehingga siswa dituntut berpikir kreatif dalam pembelajara di dalam kelas untuk dapat mengurutkan kata-kata dalam kunci jawaban menjadi kata yang logis.

Dan dalam jurnal (2011:8) oleh  Hanafiah dan Suhana dalam Tri Rakhmawati dkk dikatakan bahwa metode pembelajaran scramble bersifat aktif, siswa dituntut aktif bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap kelompoknya untuk menyelesaikan kartu soal guna memperoleh poin dan diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan siswa.

2.        Langkah-langkah

Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan metode scramble menurut Aris Shoimin (2014:167)

a)         Persiapan

Pada tahap ini, guru menyiapkan bahan dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan berupa kartu soal dan kartu jawaban yang sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa. Guru menyiapkan kartu-kartu sebanyak kelompok yang telah dibagi. Guru mengatur hal-hal yang mendukung proses belajar mengajar.

b)        Kegiatan inti

Kegiatan dalam tahap ini adalah setiap masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok. Sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa. Guru melakukan diskusi kelompok besar untuk menganalisis dan mendengar pertanggung-jawaban dari setiap kelompok kecil atas hasil kerja yang telah disepakati dalam masing-masing kelompok kemudian membandingkan dan mengkaji jawaban yang tepat dan logis.

Proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode konvensional cenderung monoton tanpa melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajarannya menyebabkan peserta didik merasa jenuh dan cenderung pasif. Mereka hanya sekedar menerima materi pembelajaran sementara aktivitas pembelajaran yang mereka lakukan sangat minim. Padahal dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan peserta didik. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas peserta didik.

Pada penggunaan metode scramble, dimana dalam kegiatan inti yang setiap masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok peserta didik secara langsung diarahkan agar mampu bekerja sama dalam kelompok dan saling membagi tugas agar mampu mengerjakan kartu soal yang telah diberikan. Aktivitas peserta didik pada tahap ini tidak hanya terbatas pada mendengarkan materi dan mengerjakan tugas akan tetapi pada proses ini peserta didik diharapkan mampu berperan aktif dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk dilakukan sehingga rasa jenuh dan sikap pasif yang terjadi apabila menggunakan metode konvensional bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

3.        Kelebihan dan kekurangan metode scramble

a)          Kelebihan

Kelebihan dari penggunaan metode scramble ini ialah sebagai berikut:

1)             Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota mempunyai tujuan yang sama. Mereka harus berbagi tugas dan tanggung jawab, dikenai evaluasi dan berbagai kepemimpinan. Selain itu, setiap anggota kelompok membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama dan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban secara individual tentang materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Maka dari itu, dalam metode ini setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap individu diberi tanggungjawab akan keberhasilan kelompoknya.

2)             Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk saling belajar sambil bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuat mereka stres atau tertekan.

3)             Selain membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu, metode scramble juga dapat memupuk rasa solidaritas dalam kelompok.

4)             Materi yang diberikan melalui salah satu metode permainan biasanya mengesankan dan sulit untuk dilupakan.

5)             Sifat kompetitif dalam metode ini dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.

6)             Melatih siswa untuk berpikir cepat dan tepat

7)             Semua siswa dapat terlibat aktif (Imas Kurniasih dan Berlin Sani, 2015:100)

Secara garis besar, kelebihan dari metode scramble yang dilakukan secara berkelompok membantu agar peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok. Setiap individu dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang berbeda sehingga tidak ada peserta didik yang diam. Oleh karena itu aktivitas masing-masing individu pada kelompok sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dalam menyusun jawaban yang diharapkan sehingga semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran tersebut.

b)         Kekurangan

Sedangkan kekurangan dari penggunaan metode scramble ialah:

1)        Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

2)        Terkadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

3)        Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan guru.

Berdasarkan hal diatas, kekurangan dari metode scramble ialah tidak semua peserta didik akan cepat memahami metode baru terutama apabila mereka telah terbiasa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional karena metode scramble yang diterapkan memerlukan peran aktif dan kerjasama dalam kelompok dan waktu yang panjang karena kerjasama dalam kelompok sangat berpengaruh dalam pelaksaan metode ini.

Comments

Populer

Cara Menyusun Rumusan Indikator Dan Tujuan Pembelajaran

Pengertian, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengertian, Prinsip-prinsip dan Manfaat Metodologi Pembelajaran PAI