Pengertian Mengajar

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu  usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Kalau belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru. Disamping itu ada beberapa difinisi lain, yang dirumuskan secara rinci dan tampak bertingkat.
Oemar Hamalik (1992) mendefinisikan mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan pada siswa
Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada siswa. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan.[5]

Dalam pengertian yang luas, mengajar diartiakn sebagai suatau aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkunagn sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi ynag kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental.
Ada pun hasil pengajaran itu dikatakan betul betul baik, apabila memiliki ciri –ciri sebagai berikut:
·     Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam hal ini guru akan senantiasa menjadi pembimbing dan pelati yang baik bagi para siswa yang akan menghadapi ujian.
·      Hasil itu merupakan pengetahuan “asli” atau “otentik.” Pengetahuan hasil proses belajarmengajar itu bagi siswa seolah – olah telah merupakan bagian kpribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan mendapat mempengaruhi pandanagn dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dinyatakan dan penuh makana bagi dirinya.
Dalam hubungan itu ada rumusan lain mengenai pengertian mengajar diartiakn sebagai kegiatan mengorganisasi proses belajar. Dengan demikian, permasalahan yang dihadapi oleh pengajaran yang dipandang baik untuk menghasilkan produk yang baik, adalah bagaimana mengorganisasikan  proses belajar untuk mencapai pengetahuan otentik dan tahan lama. Karena mengajar merupakan  kegiatan mengorganisasikan proes belajar secara baik, maka guru sebagai pengajar harus berperan sebagai organisator yang baik pula. Secara makro guru dituntut untuk dapat mengorganisasikan komponen – komponen yang terlibat di dalam proses belajar -  mengajar, sehingga di harapkan terjadi proses pengajaran yang optimal.
Perlu ditambahkan, bagi seorang guru/ pengajar harus menyadari bahwa belajar adalah ingin “mengerti”. Belajar adalah mencari, menemukan dan melihat pokok permasalahan nya  belajar juga dikatakan sebagai upaya memecahkan persoaalan yang dihadapi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kegiatan mengajar dalam proses pengajarannya juga harus menyediakan kondisi yang problematik dan guru membimbingnya.[6]
Menurut penelitian psikologis, mengungkapkan adanya sejumlah aspek yang khas sifatnya dari yang dikatakan belajar penuh makna. Belajar yang penuh makna itu  adalah sebagai berikut :
·      Belajar menurut esensinya memiliki tujuan , belajar memiliki makna yang penuh,  dalam arti siswa/subjek belajar, memperhatikan makna tersebut.
·      Dasar proses belajar adalahsesuatu yang bersifat eksplorasi serta  menemukan dan bukan merupakan pengulanagn rutin.
·           Hal belajar  yang dicapai itu selalu memunculkan pemahaman atau pengertian atau menimbulkan reaksi atau jawaban yang dapat dipahami dan diterima oleh akal.
Hasil belajar itu tidak terkait pada situasi di tempat mencapai, tetapi dapat juga digunakan dalam situasi lain.



sumber: Materi Ujian Kompre




Baca Juga

Pengertian Belajar dan Hakikat Belajar Menurut Tokoh

Comments

Populer

Cara Menyusun Rumusan Indikator Dan Tujuan Pembelajaran

Pengertian, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengertian, Prinsip-prinsip dan Manfaat Metodologi Pembelajaran PAI