Pagi InI Masih Seperti Kemarin #3

Sepertinya, Kopi panas ini akan terasa dingin, Jika yang meneguknya orang yang sama;dirimu.

            Pagi ini masih semperti kemarin, tetapi lelaki biasa itu enggan menjadi orang yang merugi, Setidaknya ia ingin hari ini lebih baik dari hari hari kemarin, cerita tentang wanita cantik masih belum berakhir;justru baru di mulai, pagi ini lelaki biasa mendapat satu pelajaran bahwa wanita cantik pada dasarnya tidak mengenal lelaki biasa, ia hanya sedang berpura-pura, jika mengenalpun mungkin dia sedang lupa.


            Konsep kafa’ah atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan menjadi tren tersendiri di zaman modern seperti ini, Namun sialnya entah dari mana asalnya justru seringkali disalah pahami. Pada praktinya hari ini, konsep kesetaraan tersebut malah bernuansa feodal dengan maraknya anggapan bodoh bahwasannya melalui konsepsi kafa’ah tersebut islam meneguhkan klasifikasi strata social.

            Lelaki biasa itu menyeduh kopi, Memikirkan apa yang akan terjadi setelah kopi ini dingin dan menggendap, apakah wanita cantik itu benar-benar lupa atau hanya sekedar menguji keseriusannya, memang benar;jangan sekali-kali berusaha memahami wanita tapi berikanlah banyak cinta. 

            Masih menikmati hangatnya kopi di teras rumah yang sepi, semua orang telah pergi sibuk dengan pekerjaannya sendiri. sedang lelaki biasa itu hanya sedang asyik dengan laptop dan secangkir kopi yang hampir habis, dengan  menulis sebuah bait-bait puisi tentang wanita cantik yang entah seperti apa maunya. hanya saja lelaki biasa itu tidak pernah menilai buruk sikap dan sifatnya selalu berfikir positif sebagai cerminan dari jiwa yang tak naif.

Comments

Populer

Cara Menyusun Rumusan Indikator Dan Tujuan Pembelajaran

Pengertian, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengertian, Prinsip-prinsip dan Manfaat Metodologi Pembelajaran PAI